Perintah ls Linux

ls adalah salah satu perintah dasar yang paling sering digunakan di sistem operasi Linux dan Unix untuk menampilkan daftar file dan direktori yang ada di dalam sebuah direktori. Perintah ini memungkinkan pengguna untuk melihat isi dari direktori yang sedang aktif atau direktori lain yang ditentukan.

Sintaks Umum

$ ls [opsi] [path]

Opsi tambahan yang dapat digunakan untuk memodifikasi hasil yang ditampilkan oleh perintah ls. sedangkan path merupakan lokasi direktori yang ingin dilihat. Jika tidak diberikan, ls akan menampilkan daftar isi direktori kerja saat ini.

Contoh Penggunaan Dasar

$ ls

Perintah ini akan menampilkan daftar file dan direktori yang ada di dalam direktori tempat Anda berada saat ini.


Penjelasan Opsi yang Sering Digunakan

Untuk menampilkan daftar file secara rinci dengan informasi tambahan seperti hak akses file, pemilik, grup, ukuran file, dan tanggal/waktu terakhir file diubah kita bisa mengetikan perintah berikut:

$ ls -l

Outputnya akan berformat seperti ini

$ -rw-rr-- 1 user user 4096 okt 11 14:30 file1,txt

$ drwxr-xr-x 2 user user 4094 okt 9 10:21 folder1


Menampilkan semua file, termasuk file yang diawali dengan titik (.), yang biasanya tersembunyi di Linux kita bisa menggetikan 

$ ls -a

Outputnya akan mencakup file-file tersembunyi seperti .bashrc, .git, atau .config.

Sedangkan opsi perintah -h digunakan bersama opsi -l, untuk menampilkan ukuran file dalam format yang lebih mudah dibaca manusia (misalnya, dalam KB, MB, GB).

$ ls -lh

Opsi -R (Recursive) akan menampilkan daftar file dan direktori secara rekursif, yaitu termasuk isi dari subdirektori.

$ ls -R

Sedangkan -t (Sort by modification time) akan mengurutkan file berdasarkan waktu modifikasi terakhir, dari yang terbaru hingga yang paling lama.

$ ls -lt

Opsi -S (Sort by file size) untuk mengurutkan file berdasarkan ukuran file, dengan file terbesar di atas.

$ ls -lS

Untuk menampilkan satu file atau direktori per baris, kita bisa menggunakan opsi -l, ini sangat berguna untuk melihat daftar file dengan jelas jika jumlahnya banyak.

$ ls -l

Untuk menampilkan hanya informasi tentang direktori yang diberikan, bukan isi direktori kita bisa mengerikan opsi -d

$ ls -d my_directory

Sedangkan --color=auto (Color output) untuk menampilkan output dengan warna, memudahkan identifikasi jenis file (misalnya, file biasa, direktori, file executable, dll).

$ ls --color=auto

-F (Classify) untuk menambahkan karakter tertentu pada akhir nama file untuk mengidentifikasi jenis file, seperti tanda / untuk direktori, tanda * untuk file yang dapat dieksekusi, dan lainnya.

$ ls -F

Contoh Penggunaan Gabungan Opsi

Menampilkan daftar file dengan format panjang dan informasi yang mudah dibaca tentang ukuran file, termasuk file tersembunyi

$ ls -lha

Menampilkan daftar file di dalam direktori tertentu dengan urutan berdasarkan waktu modifikasi

$ ls -lt /path/to/directory

Menampilkan daftar file beserta subdirektorinya secara rekursif dengan ukuran yang lebih mudah dibaca

$ ls -lhR

Contoh Kasus Penggunaan ls

Melihat isi direktori kerja saat ini

$ ls

Melihat semua file (termasuk yang tersembunyi) di dalam direktori /home/user

$ ls -a /home/user

Melihat daftar file dengan format panjang dan diurutkan berdasarkan ukuran

$ ls -lS

Melihat semua file di dalam direktori tertentu secara rekursif

$ ls -R /home/user/projects

Perintah ls adalah alat yang sangat berguna untuk menjelajahi dan menavigasi isi sistem file di Linux. Dengan berbagai opsi yang tersedia, Anda dapat dengan mudah menyesuaikan tampilan output untuk memenuhi kebutuhan Anda, baik itu untuk melihat file tersembunyi, mengurutkan berdasarkan waktu atau ukuran, atau menampilkan informasi rinci tentang file dan direktori. Opsi-opsi ini memberi fleksibilitas untuk bekerja dengan file dan direktori di Linux dengan cara yang efisien.

fitur lanjutan dan tips penggunaan perintah ls serta beberapa contoh tambahan yang dapat berguna saat bekerja di terminal Linux.

Menampilkan File dengan Pola Tertentu (Wildcard)

Linux mendukung penggunaan karakter wildcard seperti * (asterisk) dan ? (tanya) untuk mencocokkan nama file. Anda bisa menggunakan ini dalam perintah ls untuk menampilkan file dengan pola tertentu.

Menggunakan * (Asterisk): Wildcard * digunakan untuk mencocokkan nol atau lebih karakter. Misalnya, untuk menampilkan semua file dengan ekstensi .txt di direktori saat ini:

$ ls *.txt

Ini akan menampilkan semua file yang memiliki ekstensi .txt, seperti file1.txt, notes.txt, dan sebagainya.

Menggunakan ? (Tanya): Wildcard ? digunakan untuk mencocokkan satu karakter. Misalnya, untuk menampilkan semua file yang memiliki nama dua karakter dengan ekstensi .jpg

$ ls ??*.jpg

Ini akan menampilkan file seperti ab.jpg atau 01.jpg, tetapi tidak a.jpg karena ? hanya mencocokkan satu karakter.

Menggunakan karakter lainnya (seperti []): Anda juga bisa menggunakan tanda kurung siku untuk mencocokkan satu karakter dalam rentang tertentu. Misalnya, untuk menampilkan file yang dimulai dengan huruf a, b, atau c dan diakhiri dengan .txt

$ ls [abc]*.txt

Menampilkan File yang Tertentu Saja dengan Opsi -I (ignore patterns)

Kadang-kadang Anda mungkin ingin mengecualikan file tertentu dari hasil output. Untuk itu, Anda bisa menggunakan opsi -I (uppercase i), diikuti dengan pola file yang ingin diabaikan.

Misalnya, untuk menampilkan daftar file di direktori saat ini tetapi mengabaikan semua file yang berawalan dengan temp:

$ ls -l temp*

Ini akan menampilkan semua file kecuali yang berawalan dengan temp.


Melihat Detail File secara Lebih Lengkap dengan -i (inode number)

Setiap file di Linux memiliki nomor inode yang unik, yang digunakan oleh sistem untuk mengidentifikasi file secara internal. Untuk menampilkan nomor inode file, Anda bisa menggunakan opsi -i.

$ ls -i

Outputnya akan menunjukkan nomor inode di sebelah nama file, seperti ini

$ 12345678 file1.txt

$ 12345670 file2.txt

Menggunakan ls di Dalam Pipe atau Menyaring Output

Perintah ls sering digunakan dengan pipe (|) untuk mengarahkan hasilnya ke perintah lain. Ini memungkinkan kita untuk memfilter atau memproses hasil output lebih lanjut. Beberapa contoh yang sering digunakan adalah

Menampilkan file yang terdaftar dalam urutan berdasarkan ukuran dan memfilter hanya file yang lebih besar dari 1MB:

$ ls -lS | grep '<,* [0-9]\{6,\}'

Penjelasan

ls -lS mengurutkan file berdasarkan ukuran.

grep digunakan untuk memfilter hasil yang hanya memiliki ukuran lebih besar dari 1MB.


Menghitung jumlah file dalam sebuah direktori

$ ls -l | wc -l

Penjelasan

ls -1 menampilkan satu file per baris.

wc -l menghitung jumlah baris, yang berarti menghitung jumlah file.


Melihat File dengan Warna (Colorized Output)

Linux secara default memberi warna pada file yang ditampilkan dengan perintah ls, terutama jika Anda menggunakan terminal yang mendukung warna. Warna ini membantu membedakan file biasa, direktori, file executable, dan lainnya.

Jika Anda ingin memastikan output ls selalu berwarna, bahkan saat perintah dijalankan dengan script atau di terminal yang tidak otomatis menampilkan warna, Anda bisa menggunakan opsi --color:

$ ls ==color=auto

Atau menambahkan alias di file konfigurasi shell (~/.bashrc atau ~/.zshrc) untuk selalu menggunakan warna secara otomatis:

$ alias ls='ls --color=auto'

Melihat Hanya Direktori

Terkadang, Anda hanya ingin melihat direktori, bukan file biasa. Anda bisa menggunakan opsi -d bersama wildcard untuk menampilkan hanya direktori:

$ ls -d

Ini akan menampilkan semua direktori di dalam direktori saat ini.


Menampilkan Semua File di Subdirektori dengan -R

Jika Anda ingin melihat daftar semua file di dalam subdirektori (rekursif), gunakan opsi -R. Ini sangat berguna ketika Anda ingin menjelajahi seluruh pohon direktori tanpa harus membuka setiap subdirektori satu per satu.

$ ls -R

Ini akan menampilkan semua file dan direktori, termasuk isi dari subdirektori, secara rekursif.


Menampilkan Waktu Akses (Access Time) dengan --time

Secara default, perintah ls -l menampilkan waktu modifikasi file. Namun, Anda juga bisa menampilkan waktu akses atau waktu pembuatan file dengan menggunakan opsi --time.

Menampilkan waktu akses

$ ls -lt --time=atime

Menampilkan waktu pembuatan (jika didukung oleh filesystem)

$ ls -lt --time=birth

Menggunakan ls dengan Path Absolut

Selain melihat isi direktori saat ini, Anda dapat juga melihat isi direktori lain dengan memberikan path absolut atau relatif. Misalnya

$ cd /home/user/Documents

atau jika Anda ingin melihat direktori yang lebih dalam

$ ls /var/log/apache2

Kesimpulan

Perintah ls di Linux adalah alat yang sangat fleksibel dan kaya fitur, yang memungkinkan Anda untuk menampilkan daftar file dan direktori sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Dengan banyaknya opsi dan kemampuan untuk menggabungkan perintah lain seperti grep, wc, dan sort, Anda bisa melakukan berbagai tugas administrasi file dengan efisien. Mulai dari menampilkan file tersembunyi hingga melihat file secara rekursif atau mengurutkan berdasarkan berbagai kriteria, ls adalah salah satu perintah dasar yang sangat penting untuk menguasai lingkungan terminal di Linux.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang opsi-opsi ini, Anda dapat menjadi lebih produktif dan bekerja dengan sistem file Linux lebih efektif.


Lihat juga : Shell Linux, Antarmuka Pengguna Dalam Sistem Operasi Berbasis Unix 

                   Print Working Directory (pwd) Pada SIstem Linux

                   Perintah cd (Change directory) Dalam sistem Operasi Linux

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perintah ls Linux"

Post a Comment